Rabu, 21 Oktober 2015

MOHON MAAF UNTUK SEMENTARA KAMI TIDAK BISA MELAYANI PAGI

Dengan hormat,
Sehubungan saya menempuh Studi S2 di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Universitas Airangga Surabaya. Maka untuk sementara kami belum bisa melayani anda semua pagi.
Atas perhatiannya diucapkan terimakasih


Jumat, 24 Juli 2015

Pengenalan Bidang Kelimuan Kedokteran Gigi




Rongga mulut yang terdiri dari berbagai organ yang membentuk sebuah sistem, didalamnya terdapat susunan gigi geligi yang berjumlah 32 buah untuk gigi dewasa atau gigi permanen dan berjumlah 10 buah untuk gigi anak-anak atau gigi susu.
Perawatan gigi harus dimulai sejak dini. Ketika ibu sedang mengandung putra atau putrinya, yaitu dengan cara banyak mengkonsumsi vitamin dan mineral, tentunya dengan konsultasi dokter spesialis kandungan atau bidan yang merawat.
Ketika sudah lahir, gigi-geligi bayi juga harus dirawat. Biasanya gigi geligi bayi mulai tumbuh pada usia sekitar 6 bulan. Namun ada juga bayi baru lahir telah tumbuh giginya. Cara merawat gigi bayi adalah menggunakan kapas yang dibasahi air hangat, kemudian kapas tersebut dipergunakan untuk membersihkan gigi gigInya dari berbagai kotoran. Tentunya dengan cara yang halus dan hati-hati. Perlu diperhatikan, bahwa gigi anak-anak juga sama dengan gigi orang dewasa, dia juga akan mengalami sakit, berlubang atau bengkak. Perlu sebaiknya mulai mengenalkan dokter gigi pada anak untuk dirawat gigi-gigi susunya. Cabang kedokteran gigi yang menangani gigi anak adalah Pedodonsia (Pediatric Dentistry)
Gigi geligi anak-anak juga sama dengan gigi-geligi kita yang membutuhkan perawatan ekstra. Bahkan makin maju suatu Negara, makin memperhatikan kesehatan gigi geligi anak-anak. Hal ini terjadi karena, jika gigi-geligi susunya terawat secara baik, maka perawatan gigi permanennya kelak akan lebih mudah dan efisien. Disamping itu, gigi – gigi susu yang sehat, bersih  dan terawat serta terhindar dari berbagai infeksi gigi yang berat akan memberikan efek terhadap tumbuh kembang gigi – gigi permanen pengganti, sebagai contoh nyata adalah jika gigi susu ada yang sering bengkak, maka akan menyebabkan terganggunya fungsi kunyah dan bila pembengkakan pada gigi susu tersebut kambuhan maka dokter gigi akan mengambil tindakan medikasi awalnya, selanjutnya jika dirasa gigi tersebut terus menerus akan mengganggu kesehatan dan fungsi kunyah pasien anak – anak tersebut, maka gigi tersebut akan dicabut meskipun belum cukup umur dan waktu pencabutan. Dalam jangka panjang, hal itu bisa menyebabkan penyempitan rahang, yang akhirnya menyebabkan beberapa permasalahan pada rongga mulut, antara lain gigi berdesakan, dislokasi rahang dan terganggunya fungsi kunyah.
Fase berikutnya dalam perkembangan gigi anak adalah Fase gigi pergantian. Dalam fase ini gigi anak banyak yang mulai tanggal dan digantikan dengan gigi dewasa. Sehingga gigi susu anak perlu dicabut. Dari pengalaman klinis penulis dan berdasarkan studi pustaka yang ada, karakteristik anak bervariasi. Ada yang berani, ada yang takut, dan ada yang sangat takut. Adalah sangat tidak bijaksana memaksa anak-anak untuk datang ke dokter gigi, karena akan menimbulkan trauma di kemudian hari. Dalam fase ini mulai tampak gigi anak-anak yang mulai tumpang tindih dan berdesakan. Sehingga perlu mendapat perawatan untuk meratakan giginya. Perawatan ini dalam bidang kedokteran gigi disebut perawatan orthodonsi.
Sebenarnya perawatan orthodonsi dapat dilakukan pada semua usia, yang membedakan adalah alat-alat yang dipergunakan. Sehingga dikenal adanya ortho cekat dan ortho lepasan. Dalam perkembengannya, pesawat ortho cekat terdiri dari berbagai bahan, diawali dari Nikel Titanium, silicon, porselen dan sapphire.  Perlu diketahui, bahwa perawatan orthodonsia bukan semata perawatan estetika, karena pada dasarnya perawatan ini digunakan untuk memperbaiki fungsi kunyah yang kurang sempurna karena posisi gigi yang saling tumpang tindih. Estetika adalah sebuah konsekuensi logis yang dapat diperoleh jika seseorang yang telah dirawat kelainan rahang dan geliginya. Sebab dalam kondisi tertentu jika kelainan pengunyahan tidak dirawat, dapat menyebabkan kerusakan rahang.
Dalam perkembangannya gigi geligi harus didukung jaringan pendukung yang sehat, karena jika tidak sehat menyebabkan gigi menjadi goyang dan nafas tidak sedap. Secara normal, antara gigi dan gusi manusia akan tumbuh karang gigi, kondisi ini akan diperperah jika penderita merokok, minum kopi atau teh, mempunyai bawaan dari keluarga, terdapat kelainan sistemik seperti terdapat penyakit diabetes melitus (kencing manis) atau diperparah jika penderita tidak pernah memperhatikan kondisi kebersihan rongga mulutnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, perawatan yang dilakukan adalah membersihkan karang gigi yang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi. Setelah dilakukan perawatan ini, penderita diinstruksikan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulutnya dengan jalan rajin sikat gigi 2 kali sehari, yaitu setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.
Namun, penderita disarankan untuk mengunjungi dokter gigi 6 bulan kemudian untuk mengontrol karang giginya dan kondisi rongga mulutnya. Inilah sebabnya disarankan untuk mengunjugi dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Cabang kedokteran gigi yang berkonsentrasi pada kesehatan jaringan penyangga gigi adalah Periodonsia.
Dalam perjalanannya, gigi-gigi akan mulai mengalami kerusakan yang disebabkan karena pemakaian, usia, kurangnya kesadaran memelihara kesehatan rongga mulut, makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari hari, atau mengalami kecelakaan. Kerusakan gigi bervariasi dari yang ringan sampai yang berat. Oleh karena itu sebelum terlambat, sebaiknya gigi yang lubang segera di rawat, yaitu dengan dilakukan penambalan. Karena jika lubangnya parah, gigi tidak bisa langsung ditambal. Sekarang bahan tambal gigi berkembang pesat. Ada bahan tambalan yang

bernama tambalan komposit atau tambalan sinar yang terus dikembangkan sampai sekarang. Dimana tambalan ini diharapkan memiliki kekuatan, dan warna yang sewarna gigi. Tambalan lain, adalah tambalan Glass Ionomer, tambalan Glass Ionomer pada umumnya berwarna putih. Namun sekarang ada Glass Ionemer yang berwarna merah yang biasanya disukai anak-anak. Ada tambalan dari bahan logam tuang untuk gigi-geligi yang telah dirawat saraf giginya atau gigi-geligi dengan sisa jaringan yang tinggal sedikit, yang menggantikan tambalan amalgam. Amalgam mulai ditinggalkan, karena mengandung merkuri. Namun  dalam kondisi tertentu masih bisa digunakan. Cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari ini adalah Konservasi (Operative Dentistry).
 Jika tidak segera ditambal, maka lubang dan infeksi gigi akan terus menjalar ke dalam akar gigi, dan sampai di saraf dan pembuluh darah gigi. Sehingga perlu adanya perawatan saraf gigi. Dimana serabut saraf gigi yang kontaminasi diangkat ini adalah Endodonsia. Dalam keadaan tertentu, ada orang-orang yang dari lahir memiliki kelainan warna gigi, karena ketika hamil ibu mengkonsumsi antibiotic semacam tetrasiklina, sehingga menyebabkan gigi berwarna gelap dan rapuh. Atau sedap. Perawatan kedokteran gigi bisa mengatasi hal ini dengan perawatan Dental Bleaching (Pemutihan Gigi)
Seiring dengan bertambahnya usia, ketika kerusakan gigi makin parah, maka gigi-gigi tidak bisa dipertahankan lagi, sehingga harus di gigi selalu identik dengan pencabutan gigi, padahal ternyata masih banyak cabang kedokteran gigi lain. Bedah mulut (Oral Surgery) adalah bidang kedokteran gigi yang menangani ini. Bedah mulut tidak juga menangani masalah pencabutan gigi. Namun, bidang ini juga berkonsentrasi pada tumor-tumor rongga mulut, dan kecelakaan yang melibatkan tulang rahang. Sedangkan tumor atau kelainan pada jaringan lunak rongga mulut merupakan bidang kedokteran gigi yang disebut Oral Medicine (Ilmu Penyakit Mulut). Kelainan ini termasuk seperti sariawan, bibir pecah-pecah yang oleh masyarakat awam disebut panas dalam. Berbagai tumor yang mengenai jaringan lunak rongga mulut. Baik yang jinak ataupun yang bersifat ganas.
Jika gigi telah dicabut, maka perlu diganti dengan menggunakan gigi palsu. Cabang kedokteran gigi yang mempelajari ini adalah bidang Prostodonsia. Banyak bahan yang dipergunakan dalam kedokteran gigi, yaitu yang paling umum dipergunakan oleh masyarakat adalah akrilik, kemudian yang lebih bagus adalah vallpast, polikarbonat, porselen atau kombinasi dengan metal frame (kerangka logam). Dan yang sekarang paling canggih adalah implant gigi. Dimana gigi palsu ditanamkan dalam tulang dengan menggunakan kerangka baja nikel titanium. Perawatan gigi palsu juga bukan perawatan estetika semata, namun lebih diutamakan untuk membantu fungsi pengunyahan yang terganggu, karena hilangnya gigi-geligi.
Dengan berbagai uraian singkat ini, kami berharap agar para pembaca semakin memahami arti penting manjaga kesehatan gigi dan mulut. Serta mulai mengenali bahwa ilmu kedokteran gigi juga seperti ilmu kedokteran umum yang memiliki spesialisasi. Dari pengamatan dan pengalaman klinis kami selama ini, kami perhatikan masyarakat cenderung menganggap dokter gigi sudah sebuah spesialisasi, namun ternyata masih banyak lagi spesialisasi dalam bidang ini seperti paparan kami di atas.
Besar harapan kami agar catatan singkat ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.


Key word : Dokter Gigi, Bidang Pelayanan Kedokteran Gigi, Dokter Gigi

Penulis : Benny A. S
Dokter Gigi Praktek Sidoarjo
Ruko Graha Kota Blok. CC-10, Sidoarjo
email : benny.dentist@gmail.com
Kantor : Seksi Kesga, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Jl. Ahmad Yani no. 118, Surabaya

Selasa, 14 Juli 2015

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Kepada
Yth : Pasien Sidoarjo
        Pasien Berau
         Kerabat
         Teman
         Sahabat
         Keluarga
         Kolega

Dengan segala kerendahan hati, kami mengahturkan :
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 Hijriyah

PRAKTEK TUTUP MULAI :
HARI RABU, 15 JULI 2015

INSYA ALLAH BUKA KEMBALI
HARI SENIN, 20 JULI 2015
JAM 5 SORE-SELESAI

Terimakasih banyak atas kepercayaan Bapak, Ibu, Saudara sekalian merawat gigi dan mulut kepada kami

Atas perhatiannya diucapkan terimakasih

drg. BENNY A.S
drg. INDAH bersama team



Senin, 13 April 2015

GIGI GERAHAM BUNGSU-sebuah artikel


APA ITU GIGI GERAHAM BUNGSU ?
Kali ini sedikit mengulas gigi geraham bungsu. Gigi geraham bungsu adalah gigi geraham ketiga yang tumbuh paling belakang. Biasanya yang sering jadi keluhan adalah gigi geraham bungsu bawah.  Keluhan yang sering dialami adalah rasa sakit yang luar biasa. Bengkak, susah menelan, pusing ataupun vertigo. Rasa sakit yang timbul disebabkan karena gigi geraham bungsu tumbuh, dan menekan nekan periosteum atau menekan gigi geraham di depannya. Sementara di ujung akar dari geraham bungsu dekat dengan terminal saraf Trigeminus yang mensarafi rahang bawah. Dalam bahasa kedokteran, gigi geraham disebut Molar. Sedangkan geraham bungsu belakang bawah dalam bahasa kedokteran disebut sebagai gigi Molar ketiga. Biasanya gigi ini  tumbuh pada usia 20-45 tahun.

MENGAPA GERAHAM BUNGSU HARUS DIAMBIL?
Beberapa sumber menyebutkan, bahwa salah satu sebab gigi ini tidak tumbuh sempurna adalah proses evolusi, dimana makanan yang dikonsumsi manusia modern cenderung cepat saji dan lunak, sehingga tidak dapat merangsang pertumbuhan rahang secara sempurna, sehingga akhirnya tumbuhnya tidak sempurna. Meskipun pendapat ini masih banyak diperdebatkan banyak kalangan, apalagi yang tidak mendukung teori evolusi.
Posisi tertanamnya gigi geraham bungsu ini di rahang bawah ini ada yang vertikal, ada yang sedikit miring yang kami bahasakan mesioangular, ada pula yang tertanam secara horisontal. Sedangkan berdasarkan tertanamnya dalam tulang, ada yang tertanam sebagian, ada yang tertanam seluruhnya. Sehingga pengklasifikasiannya berdasarkan kombinasi dari posisi dan kedalaman posisi gigi tertanam dalam tulang.
Jika gigi ini dalam kondisi akan tumbuh, maka dia akan menekan-nekan daerah sekitarnya. Sehingga menimbulkan rasa sakit, sehingga perlu dilakukan bedah gigi geraham bungsu yang disebut odontektomi.


SAKIT DAN BERBAHAYAKAH PROSEDUR PENGAMBILAN GERAHAM BUNGSU?
Jika anda termasuk yang mengalami keluhan ini, maka anda tidak perlu khawatir. Sebaiknya segera mendatangi dokter gigi kepercayaan anda, atau Polikilinik dan Rumah Sakit terdekat langganan anda. Biasanya seorang dokter gigi akan mempertimbangkan tingkat kesulitannya dengan menyarankan agar pasien Rontgen Panoramik. Bila dokter gigi merasa diluar kemampuannya, akan disarankan dirujuk pada team yang lebih ahli. Atau bekerja sama dengan team Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut.
Dengan berkembangnya teknologi, prosedur pengambilan gigi geraham bungsu ini menjadi tidak menyakitkan dan mengerikan lagi. Tetapi menjadi lebih familiar dan menyenangkan

KOMPLIKASI APA YANG MUNGKIN TERJADI ?
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah terkoyaknya sebagian saraf rahang bawah, tetapi dengan berkembangnya teknologi, seorang dokter semakin mampu membuat perencanaan prosedur operasi secara akurat. Adanya teknologi foto Rontgen Panoramik yang canggih dan detail ditambah pengalaman klinis semakin membuat seoarang dokter memperkirakan berbagai kemungkinan yang terjadi untuk selanjutnya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasiennya.

BERAPA BIAYANYA?
Setiap klinik, dokter gigi atau rumah sakit memiliki standar biaya yang berbeda-beda. Apalagi jika anda merupakan peserta asuransi tertentu. Sehingga komunikasi adalah kunci penting antara pasien dengan dokter. Seorang dokter gigi akan dengan senang hati menjelaskan semua proses, prosedur, efek samping, komplikasi maupun biaya yang ditimbulkan. Untuk kemudian diserahkan kepada pasien untuk memutuskan.

Kata kunci : bedah gigi belakang, geraham bungsu, impaksi, odontektomi, bedah   
                    mulut, mesioangular impaksi, vertikal impaksi, horisontal impaksi
         

Minggu, 22 Maret 2015

Antara Gula dan Karies Gigi


PePenyebab utama karies gigi adalah konsumsi gula. Bakteri dalam mulut mendapat makanan dari gula tertentu, menghasilkan plak yang mengandung asam yang menghilangkan mineral dari enamel gigi. Kecuali dibersihkan dengan baik, asam akan terus menghancurkan gigi ke titik dimana seorang individu dapat mengalami sakit gigi yang parah

Para peneliti mencatat, meskipun sudah dilakukan penggunaan fluoride dan berbagai perbaikan teknik dalam upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut, kasus karies gigi di seluruh dunia tetap sangat tinggi. Bukan hanya masalah klasik pada anak-anak, namun juga karies pada orang dewasa. Para peneliti itu kemudian menganggap asupan gula sebagai penyebabnya.
Pada tahun 2002, WHO merekomendasikan free sugar maksimal 10% dari total asupan energi individu, yang setara dengan 50 gram free sugar perhari. Namun baru-baru ini WHO menyatakan bahwa konsumsi gula harus ditekan menjadi setengahnya, hanya 5% dari asupan kalori, atau setara dengan 25 gram free sugar perhari (Maret, 2014)
Jurnal BMC Public Health malah menjelaskan bila 5% merupakan angka maksimum, sedangkan targetnya seharusnya adalah 3%


Sumber : Majalah Dental dan Dental edisi Januari-Februari 2015 
kata kunci : karies, gigis, gula

Sabtu, 28 Februari 2015

WASPADA KONTAMINASI BAKTERI YANG BERTAHAN PADA UNGGAS DI SWALAYAN

Akibat penggunaan antibiotik sejak tahun 1950 pada unggas, menciptakan kuman yang resisten terhadap antibiotik (superbug). Menyikapi hal ini perusahaan seperti Perdue farms berhenti menggunakan obat untuk menaikkan berat badan ayam.



Antibiotik diberikan lewat pakan, atau disemprotkan kepada mereka. Sebagian dari antibiotik ini tertelan ketika unggas-unggas ini membersikan bulu-bulu mereka. Ketika ada bakteri menginfeksi unggas, awalnya bakteri ini tidak resisten terhadap obat, ketika diberi antibiotik maka sebagian bakteri mati, sebagian lagi resisten , bakteri yang resisten ini yang kemudian berkembang menjadi superbug. Berdasarkan  sebuah penelitian  tahun 2013, 53% sampel ayam di supermaket terjangkit E. Coli resisten. Superbug dapat menular kepada manusia dengan berbagai cara, misalnya peternak yang sering kontak dengan hewan, bertahan di daging unggas yang tidak dimasak secara layak, atau pupuk dan air yang mengandung kotoran hewan dapat menyebarkan superbug


Sumber : NATIONAL GEOGRAPHIC Indonesia edisi Maret 2015  
kata kunci : unggas, kontaminasi, resistensi bakteri

Sabtu, 03 Januari 2015

Apakah penggunan Empeng berdampak buruk pada pertumbuhan gigi geligi si kecil?


Apa kabar pembaca? Kali ini Penulis akan mencoba mengangkat sedikit cerita mengenai penggunaan pacifier atau dot bayi, dan dampaknya bagi pertumbuhan gigi geligi. Artikel ini penulis sarikan dari beberapa literatur kontemporer yang penulis baca, sekaligus pengalaman klinis sebagai praktisi kedokteran gigi.



Apa itu Empeng?
Pacifier adalah perangkat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi untuk mengisap. Nama lain untuk pacifier adalah empeng, dummies, atau “Binkies”.
Pacifier telah digunakan selama berabad-abad dalam bentuk yang berbeda-beda, adapun sekarang pacifier hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk tersebut antara lain ortodontik (pipih) dan ada juga yang berbentuk menyerupai puting botol-dot. Pada sebagian besar negara telah memberlakukan peraturan tentang material untuk pacifier harus bebas dari bahan beracun.


Interaksi antara Empeng, mengisap jempol dan Pola pertumbuhan gigi anak
Penggunaan empeng merupakan solusi mujarab bagi bayi ketika rewel, sehingga penggunaannya sangat populer. Dan ini ternyata merupakan sebuah hal yang alami, karena menurut teori Sigmund Freud, pada usia 0-12 bulan bayi berada dalam fase mencari kepuasan dengan cara mengisap-isap benda yang ada didekatnya. Tak heran jika bayi sering terlihat asyik menghisap jempol, ujung bantal, selimut, kertas, mainan dan benda apapun yang berada dalam jangkauannya. Kalaupun kebiasaan menghisap jempol menjadi pilihan favorit, tak lain karena jempol merupakan bagian tubuh yang paling dekat sekaligus mungil ukurannya sehingga mudah dimasukan kedalam mulut. Namun kebiasaan ini cukup merisaukan orang tua karena banyak penelitian yang mengungkapkan dampak buruk kebiasaan menghisap jempol sehingga akhirnya banyak orang tua yang beralih ke pacifier atau empeng untuk mengurangi kebiasaan menghisap jari pada bayi.


Dengan berkembangnya tingkat pemahaman masyrakat, banyak orang tua yang bingung tentang empeng. Apakah empeng berbahaya untuk balita? Apakah ada pengaruh empeng terhadap pertumbuhan gigi dan mulut anak ?
Ternyata sampai sekarang hal ini masih menjadi kontroversi dan perdebatan di kalangan dokter dan dokter gigi anak. Ada pihak pro dan kontra, karena  
pemakaian empeng yang terlalu lama hingga anak berusia diatas 4 tahun jelas membahayakan pertumbuhan rahang dan gigi tetap anak dan untuk mengoreksinya diperlukan perawatan orthodontik. Menurut drg. Sri Kuswandari M.S , Sp. KGA, P.hD, staf pengajar di bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas kedokteran Gigi UGM, “Gigi-gigi akan tersusun dengan baik apabila terdapat kesimbangan antara tekanan otot-otot lidah, pipi dan bibir menekan gigi ke dalam. Maloklusi terjadi dikarenakan adanya gangguan yang menyebabkan adanya ketidak seimbangan otot. Gangguan otot ini salah satunya disebabkan oleh empeng yang tidak digunakan secara benar.


Sebuah pemahaman
Lalu bagaimana pendapat penulis sebagai praktisi. Menelaah berbagai literatur yang penulis baca, sekaligus berdasarkan tinjauan medis klinis di lapangan. Penulis meyakini berdasarkan keyakinan yang penulis anut bahwa segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik.
Dengan demikian tinjauan berlebihan bisa dilihat dari manfaat, kerugian, sifat dan karateristik empeng itu sendiri serta waktu penggunaannya.
Berikut ada beberapa poin yang bisa kita jadikan sebagai pengingat
1. Manfaat dan kerugian
Empeng memberikan ketenangan bagi bayi dan balita, serta sebagai pengantar tidur. Karena sampai usia 3 tahun secara alami, manusia memperoleh kepuasan dengan menghisap. Nah, karena berdampak secara psikologis atau kejiwaaan, tentunya sangat tidak bijaksana bila kebiasaan ini tidak dikontrol. Akibatnya si kecil menjadi tergantung pada empengnya. Menurut penulis, empeng sebaiknya dipergunakan setelah si kecil mampu minum ASI dengan baik, dimana reflek menghisapnya sudah baik. Jangan sampai empeng justru menjadi penghambat si kecil untuk membiasakan diri, dengan proses menyusu dengan baik kepada ibunya. Sehingga poin berikutnya yang perlu diperhatikan adalah :


2. Bentuk empeng dan karakteristik karet bahan yang dipergunakan
Empeng yang baik, adalah yang tipis dan lebar, berventilasi, lunak dan bawahnya berbentuk datar. Jika menggunakan yang bulat, bibir si anak akan cenderung untuk maju ke depan yang mengganggu fungsi otot bibir. Hal itulah yang menyebabkan tekanan otot bibir terhadap gigi berkurang.
Empeng yang baik mempunyai penahan bibir yang lebih lebar agar mulut anak tidak cenderung maju ke depan. Nah yang terakhir yang perlu diperhatikan


3. Waktu penggunaan Empeng
Jangan terlalu lama memakai empeng, American Academy of Pediatrics menganjurkan bahwa pemberian empeng ini sebaiknya menunggu hingga si bayi terbiasa dengan ASI untuk memastikan bahwa bayi tersebut sudah bisa mengisap dengan baik. Selain itu juga jangan meneruskan untuk memberikan empeng ketika sudah tertidur.




Sumber bacaan:
1. Majalah Dental-Dental edisi Oktober-september 2014
5. http://asibayi.com/arsip/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-pacifier/

kata kunci : dokter gigi anak, empeng, pacifier, dot bayi

 Selama bulan Ramadhan kami buka mulai jam 20.00-selesai