Tentang Tumbuh Gigi...
Tumbuh gigi
adalah saat gigi bayi Ibu mulai menembus gusinya dan muncul. Seiring
tumbuhnya akar giginya, ujung gigi terdorong melewati gusi . Beberapa
orang juga menyebutnya ‘cutting teeth’. Biasanya acara tumbuh
gigi ini diiringi rasa tidak nyaman pada bayi. Jangan heran bila
mereka menjadi rewel.
Kapan bayi saya mulai tumbuh gigi?
Tumbuhnya gigi pertama si kecil akan muncul,
memang tak ada patokan pasti. Rata-rata, pada mulai umur 6 bulan,
gigi bayi sudah mulai kelihatan, namun ada juga yang sudah mulai
tumbuh saat ia berusia 3 bulan.
Di Indonesia, gigi anak-anak umumnya baru lengkap
pada usia 3–3,5 tahun. Gigi-geligi yang disebut gigi susu tersebut,
akan tanggal satu demi satu, untuk kemudian digantikan dengan gigi
tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh
lagi di bawah.
Jika bayi Ibu masih belum memiliki gigi di usia 12
bulan, bicaralah dengan dokter Ibu.
Nyeri yang ditimbulkan karena tumbuh
gigi-geligi
Tumbuh gigi seringkali menimbulkan ketidaknyamanan
pada bayi, membuatnya resah dan mudah tersinggung. Bayi biasanya
merasa paling kesakitan saat gigi pertamanya tumbuh
karena itu sensasi baru, dan saat gigi
geraham tumbuh karena ukurannya yang besar.
Rasa nyeri ini bias diikuti dengan meningkatkan
suhu tubuh. Namun tidak sampai menimbulkan demam tinggi.
Demam ringan pada saat proses
pertumbuhan gigi-geligi
Demam ringan terkadang memang
adakala hendak tumbuh gigi,
bayi jadi rewel, tubuhnya
hangat, nafsu makannya
berkurang. Namun adakalanya pula
tak ada gejala berarti.
Dalam arti, aman-aman saja. Reaksi tersebut
tergantung pada daya tahan tubuhnya atau
ketahanan daya ambang sakitnya,
yang pada tiap bayi atau anak
berbeda-beda.
Demam akan segera hilang
Biasanya, kalau daya tahan tubuh si bayi bagus,
saat tumbuh gigi tak selalu bereaksi tubuh hangat. Jikapun hangat,
mirip gejala awal mau flu. Hanya saja di sini tak disertai gejala
flu, semisal bersin atau batuk dan lainnya.
Yang justru harus diwaspadai bila suhu
tubuhnya antara 38,540 derajat Celcius, perlu dicurigai ada penyakit
lain. Demam gara-gara mau tumbuh gigi ini bisa
berlangsung kira-kira 1-3 hari. Tapi tak usah khawatir.
Didiamkan saja pun, demamnya akan hilang sendiri. Selain gejala
hangat, sudah pasti bayi akan rewel karena ia tak bisa mengeluhkan
rasa sakitnya. Rewel yang menyertainya juga
paling lama seminggu. Begitu pun dengan perasaan
tak enak di mulutnya hingga jadi malas makan atau mengunyah, serta
nafsu makan yang berkurang. Biasanya hal ini tak berlangsung
terus-menerus. Kalau giginya sudah nongol atau kelihatan
sedikit saja, entah 1 atau 2 milimeter, biasanya dampak
yang ditimbulkannya, semisal rewel atau tak enak di mulut, pun
hilang.
Saat itu, benih gigi akan keluar dari tempatnya di
dalam tulang rahang dan sampai akhirnya muncul gigi
di gusi. Gusi akan sedikit tampak agak pucat dan
agak menonjol dibanding gusi di sebelahnya. Dalam proses keluarnya
gigi dari tulang rahang ini, ia akan menembus gusi, sehingga terasa
sakit. Sehingga nampak gusi seperti terkena luka atau sayatan,
maka akan terasa sakit. Proses timbulnya gigi dari bawah ke atas ini
tak bisa diukur berapa lama. Juga, sampai di mana posisi giginya
sebelum menembus gusi hanya bisa dilihat dengan foto rontgen.
Tanda-tanda bayi Ibu sedang tumbuh
gigi
- Rewel serta menangis lebih sering di malam hari.
- Banyak berliur.
- Selalu ingin menggigit untuk mengurangi rasa sakitnya. Berikan teether untuk membantu mengurangi rasa gatal dan sakit pada gusinya.
- Pipinya memerah.
- Suhu tubuhnya sedikit naik (tapi tidak lebih dari 39oC, yang menimbulkan demam).
- Gusinya membengkak dan merah.
- Lebih sering minta minum ASI, atau justru menolak minum ASI karena gusinya sakit.
- Selera makannya rendah.
- Tidurnya tidak nyenyak.
Mengatasi demam ringan pada saat
gigi-geligi anak-anak dan bayi tumbuh
Jika pada saat pertumbuhan gigi pada bayi tak
bermasalah, maka didiamkan saja juga tak apa-apa.
Hanya kalau bayinya jadi sangat rewel, tampak tak
tahan sakit, serta badannya hangat, sebaiknya orang tua mencoba
mengatasinya dengan memberikan obat penurun panas sebagai pertolongan
pertama. Seringkali, bayi yang sakit karena tumbuh gigi dibawa ke
dokter anak, bukan ke dokter gigi. Karena biasanya,
jika bayi tubuhnya hangat, orang tua
lebih curiga bukan tumbuh gigi, tapi penyakit
lainnya seperti panas karena demam berdarah,
tifus, dan lainnya.
Namun, walau bukan dokter gigi, dokter anak pun
bisa mengetahui apakah si bayi sakit karena tumbuh gigi
atau bukan. Bila suhunya tak terlalu
tinggi dan tak ada gejala
seperti batuk,
pilek, dan lainnya, dokter
akan melihat kondisi mulutnya.
Jika ada
sesuatu pada gusinya, seperti warna
gusi yang lebih pucat dan agak menonjol dibanding
sisi lainnya, maka diduga hangat
tubuhnya berasal dari gigi yang mau tumbuh.
Biasanya dokter akan
memberikan obat-obatan yang
mengandung analgesik (pereda sakit) dan
antipiretik (pereda demam). Sehingga peran aktif orang tua sangat
diperlukan untuk berkomunikasi dengan dokter anak, untuk menanyakan
penyebab demam anak. Bila sudah diyakinkan penyebab demamnya adalah
karena tumbuh gigi, sebaiknya dibawa ke dokter gigi.
Biasanya Barulah kalau ada suatu masalah pada
giginya, misal, bengkak sekali dan agak kebiruan karena ada pembuluh
darahnya yang terjepit, dirujuk ke dokter gigi.
Sedangkan bila nafsu makannya jadi berkurang, tentu
saja tak bisa didiamkan terus.
Biar bagaimanapun
tetap harus diberikan makanan.
Karena masih bayi, tentunya makanan
yang diberikan pun tak terlalu keras, tapi
yang cair. Kalaupun tumbuhnya sesudah 6 bulan dan
ia sudah makan tim, maka berikan makanan yang agak
lunak,
misal, dengan diblender. Yang pasti,
harus dihindari makanan yang agak keras.
Cara membantu bayi Ibu yang tumbuh
gigi
- Beri dia banyak minum untuk menggantikan cairan yang hilang karena banyak berliur.
- Memberinya teether untuk digigiti (yang dapat didinginkan di kulkas lebih baik).
- Dokter Ibu mungkin menyarankan memberikan pereda nyeri anak-anak seperti parasetamol atau ibuprofen.
- Oleskan krim pencegah iritasi (barrier cream) ke dagu, leher dan dadanya untuk mencegah iritasi kulit di daerah yang terkena liur.
- Alihkan perhatiannya dengan banyak pelukan atau mainan.
Disarikan dari berbagai sumber di internet