Sabtu, 03 Januari 2015

Apakah penggunan Empeng berdampak buruk pada pertumbuhan gigi geligi si kecil?


Apa kabar pembaca? Kali ini Penulis akan mencoba mengangkat sedikit cerita mengenai penggunaan pacifier atau dot bayi, dan dampaknya bagi pertumbuhan gigi geligi. Artikel ini penulis sarikan dari beberapa literatur kontemporer yang penulis baca, sekaligus pengalaman klinis sebagai praktisi kedokteran gigi.



Apa itu Empeng?
Pacifier adalah perangkat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi untuk mengisap. Nama lain untuk pacifier adalah empeng, dummies, atau “Binkies”.
Pacifier telah digunakan selama berabad-abad dalam bentuk yang berbeda-beda, adapun sekarang pacifier hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk tersebut antara lain ortodontik (pipih) dan ada juga yang berbentuk menyerupai puting botol-dot. Pada sebagian besar negara telah memberlakukan peraturan tentang material untuk pacifier harus bebas dari bahan beracun.


Interaksi antara Empeng, mengisap jempol dan Pola pertumbuhan gigi anak
Penggunaan empeng merupakan solusi mujarab bagi bayi ketika rewel, sehingga penggunaannya sangat populer. Dan ini ternyata merupakan sebuah hal yang alami, karena menurut teori Sigmund Freud, pada usia 0-12 bulan bayi berada dalam fase mencari kepuasan dengan cara mengisap-isap benda yang ada didekatnya. Tak heran jika bayi sering terlihat asyik menghisap jempol, ujung bantal, selimut, kertas, mainan dan benda apapun yang berada dalam jangkauannya. Kalaupun kebiasaan menghisap jempol menjadi pilihan favorit, tak lain karena jempol merupakan bagian tubuh yang paling dekat sekaligus mungil ukurannya sehingga mudah dimasukan kedalam mulut. Namun kebiasaan ini cukup merisaukan orang tua karena banyak penelitian yang mengungkapkan dampak buruk kebiasaan menghisap jempol sehingga akhirnya banyak orang tua yang beralih ke pacifier atau empeng untuk mengurangi kebiasaan menghisap jari pada bayi.


Dengan berkembangnya tingkat pemahaman masyrakat, banyak orang tua yang bingung tentang empeng. Apakah empeng berbahaya untuk balita? Apakah ada pengaruh empeng terhadap pertumbuhan gigi dan mulut anak ?
Ternyata sampai sekarang hal ini masih menjadi kontroversi dan perdebatan di kalangan dokter dan dokter gigi anak. Ada pihak pro dan kontra, karena  
pemakaian empeng yang terlalu lama hingga anak berusia diatas 4 tahun jelas membahayakan pertumbuhan rahang dan gigi tetap anak dan untuk mengoreksinya diperlukan perawatan orthodontik. Menurut drg. Sri Kuswandari M.S , Sp. KGA, P.hD, staf pengajar di bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas kedokteran Gigi UGM, “Gigi-gigi akan tersusun dengan baik apabila terdapat kesimbangan antara tekanan otot-otot lidah, pipi dan bibir menekan gigi ke dalam. Maloklusi terjadi dikarenakan adanya gangguan yang menyebabkan adanya ketidak seimbangan otot. Gangguan otot ini salah satunya disebabkan oleh empeng yang tidak digunakan secara benar.


Sebuah pemahaman
Lalu bagaimana pendapat penulis sebagai praktisi. Menelaah berbagai literatur yang penulis baca, sekaligus berdasarkan tinjauan medis klinis di lapangan. Penulis meyakini berdasarkan keyakinan yang penulis anut bahwa segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik.
Dengan demikian tinjauan berlebihan bisa dilihat dari manfaat, kerugian, sifat dan karateristik empeng itu sendiri serta waktu penggunaannya.
Berikut ada beberapa poin yang bisa kita jadikan sebagai pengingat
1. Manfaat dan kerugian
Empeng memberikan ketenangan bagi bayi dan balita, serta sebagai pengantar tidur. Karena sampai usia 3 tahun secara alami, manusia memperoleh kepuasan dengan menghisap. Nah, karena berdampak secara psikologis atau kejiwaaan, tentunya sangat tidak bijaksana bila kebiasaan ini tidak dikontrol. Akibatnya si kecil menjadi tergantung pada empengnya. Menurut penulis, empeng sebaiknya dipergunakan setelah si kecil mampu minum ASI dengan baik, dimana reflek menghisapnya sudah baik. Jangan sampai empeng justru menjadi penghambat si kecil untuk membiasakan diri, dengan proses menyusu dengan baik kepada ibunya. Sehingga poin berikutnya yang perlu diperhatikan adalah :


2. Bentuk empeng dan karakteristik karet bahan yang dipergunakan
Empeng yang baik, adalah yang tipis dan lebar, berventilasi, lunak dan bawahnya berbentuk datar. Jika menggunakan yang bulat, bibir si anak akan cenderung untuk maju ke depan yang mengganggu fungsi otot bibir. Hal itulah yang menyebabkan tekanan otot bibir terhadap gigi berkurang.
Empeng yang baik mempunyai penahan bibir yang lebih lebar agar mulut anak tidak cenderung maju ke depan. Nah yang terakhir yang perlu diperhatikan


3. Waktu penggunaan Empeng
Jangan terlalu lama memakai empeng, American Academy of Pediatrics menganjurkan bahwa pemberian empeng ini sebaiknya menunggu hingga si bayi terbiasa dengan ASI untuk memastikan bahwa bayi tersebut sudah bisa mengisap dengan baik. Selain itu juga jangan meneruskan untuk memberikan empeng ketika sudah tertidur.




Sumber bacaan:
1. Majalah Dental-Dental edisi Oktober-september 2014
5. http://asibayi.com/arsip/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-pacifier/

kata kunci : dokter gigi anak, empeng, pacifier, dot bayi

 Selama bulan Ramadhan kami buka mulai jam 20.00-selesai