Sejak Kasus HIV pertama kali dilaporkan di indonesia pada
tahun 1987 sampai dengan September 2013, Kasus HIV/AIDS telah tersebar di 348
dari 497 (70%) kabupaten kota di seluruh provinsi Indonesia. Jumlah kasus HIV
baru setiap tahunnya telah mencapai sekitar 20.000 kasus. Pada tahun 2013
sampai bulan September tercatat 20.413 kasus baru, sebanyak 8.512 (41,69%)
diantaranya adalah perempuan. Sumber penularan tertinggi sebanyak 9.625
(47,15%) terjadi melalui hubungan seksual tidak aman pada pasangan heteroseksual.
Sampai September 2013 tercatat kasus AIDS terbesar pada kelompok ibu rumah
tangga (473 orang) yang apabila hamil berpotensi menularkan infeksi HIV ke
bayinya.
Lebih dari 90% bayi terinfeksi HIV tertular dari ibu HIV
positif. Penularan tersebut dapat terjadi pada masa kehamilan, saat persalinan
dan selama menyusui. Tanpa pengobatan yang tepat dan dini, separuh dari anak
yang terinfeksi HIV akan meninggal sebelum ulang tahun kedua. Ibu hamil dan
bayi baru lahir merupakan kelompok rentan tertular IMS dan HIV. Infeksi menular
seksual (IMS) dapat meningkatkan resiko penularan HIV 2-5 kali sedangkan IMS
dengan ulkus, termasuk sifilis, akan meningkatkan resiko penularan HIV hingga
lebih dari 100 kali. Program Pencegahan penularan HIV dari Ibu , Ayah ke Anak (PPIA)
merupakan intervensi yang sangat efektif untuk mencegah penularan tersebut.
Source : Kemenkes RI 2013