Sebenarnya mungkin perkembangan
kesehatan masyarakat sudah ada sejak zaman kerajaan, tetapi belum
sempat terdokumentasikan dan terlaporkan dengan baik. Dari beberapa
literatur diketahui bahwa sejarah perkembangan kesehatan masyarakat
di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad ke-16.
Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan
adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti
masyarakat pada waktu itu.
Memasuki zaman kemerdekaan, salah satu
tonggak penting perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia adalah
diperkenalkannya Konsep Bandung (Bandung Plan) pada tahun 1951 oleh
dr. Y. Leimena dan dr. Patah, yang selanjutnya dikenal dengan
Patah-Leimena.
Dalam konsep ini mulai diperkenalkan
bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan
preventif tidak dapat dipisahkan. Hal ini berarti dalam mengembangkan
sistem pelayanan kesehatan di Indonesia kedua aspek ini tidak boleh
dipisahkan, baik di rumah sakit maupun di puskesmas.
Di Indonesia, pola pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dilaksanakan berlapis melalui sistem Rujukan
Berjenjang dengan pendekatan Primary Health Care, yang berarti bahwa
pelayanan pengobatan dari tahap apapun tidak akan bermanfaat bila
kebutuhan pelayanan dasar seperti pelayanan darurat dan pencegahan
tidak diberikan.
Berdasarkan definisi operasionalnya
diketahui bahwa Puskesmas (Health Centre) adalah suatu kesatuan
organisasi fungsionil yang langsung memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Puskesmas mempunyai
wewenang dan tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
status kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Dengan demikian
diketahui bahwa Puskesmas mempunyai peran penting dalam pelaksanaan
sistem ini.
Puskesmas Dupak, Surabaya |
Sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan masyarakat, pelayanan yang diberikan di Puskesmas tidak
hanya terjadi di dalam ruangan, tetapi juga di lingkungan sekitar
Puskesmas. Dokter gigi yang bertugas di Puskesmas melayani kesehatan
gigi dan mulut masyrakat juga harus mampu untuk menggali informasi
mengenai kondisi penyakit gigi dan mulut di masyarakat, di samping
tugasnya melanyani kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam gedung.
Peran dokter gigi di Puskesmas
meliputi :
- Peran sebagai tenaga klinis di Balai Pengobatan Gigidi Balai Pengobatan Gigi Puskemas, seorang dokter gigi hendaknya mampu mengindentifikasi, merencanakan dan memecahkan masalah di bidang kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Apabila dirasa belum mampu memecahkan sebuah permasalahan atau menjumpai sebuah kasus kesehatan gigi dan mulut di luar wewenangnya, maka hendaknya segera merujuk kepada tenaga medis yang lebih kompeten, seperti dokter gigi spesialis
- Mengkoordinir serta menggerakkan tenaga perawat gigi dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut, dengan demikian seorang dokter gigi harus mampu membimbing dan mengawasi perawat gigi dalam bidang medis teknis bila mendapat pendelegasian dari dokter gigi.
- Sebagai tenaga klinis dan penyuluh dalam Program Usaha Kesehatan Gigi SekolahUKGS adalah upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin. Di sini seorang dokter gigi harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan Lintas Sektor Terkait seperti Dinas Pendidikan, Sekolah yang merupakan sasaran kerja di wilayah tempatnya bertugas, Dinas Kesehatan Daerah ataupun Pusat. Terutama yang membidangi Program Kesehatan Remaja dan Sekolah.Kenyataan di lapangan diketahui bahwa sering dijumpai anak anak yang lebih mendengarkan penjelasan dari seorang dokter gigi mengenai kesahatan gigi dan mulut dibanding penjelasan dari orang lain. Sehingga membekas dalam diri anak anak tersebut
- Sebagai pemberdaya Masyarakat Dalam Program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
- Peran ManajerialDari pengalaman penulis, banyak dokter gigi yang berperan sebagai Kepala Puskesmas atau Pimpinan Puskesmas tempatnya bertugas. Sehingga seorang dokter gigi dituntut mampu memahami berbagai persoalan secara menyeluruh mengenai derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh di wilayah kerjanya.
BP Gigi Puskesmas Ngadirojo, Pacitan
Demikian
uraian singkat ini, semoga bermanfaat. Dan mampu memberikan isnpirasi
bagi para tenaga dokter gigi baru yang baru berkecimpung di
masyarakat, ataupun para pejuang tangguh yang ada di garda terdepan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat di seluruh nusantara.
Berbanggalah
menjadi seorang dokter gigi, karena lewat tangan anda Tuhan
menyembuhkan penyakit gigi dan mulut masyarakat, ikut menata
masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.
(Opini pribadi dan disarikan dari berbagai sumber)